Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Untuk apa ikut KEP?
- Belum merasa cukup dengan pelajaran calon baptis, pergi ke Gereja setiap minggu, mengaku dosa dua kali setahun.
- Aksi nyata dari perutusan Imam pada setiap akhir Misa, Pastor selalu mengatakan : “Pergilah engkau diutus” dan Umat menjawab : “Amin.”
- Kita sebagai Umat Katolik mempunyai kewajiban untuk “pergi mewartakan Kabar Baik.”
- Bahkan Santo Paulus pernah berkata : “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil” (1 Kor 9: 16).
- Memahami bahwa kaum awam juga wajib mewartakan Kabar Baik, bukan hanya tugas para Pastor.
Apa sih KEP itu?
- KEP adalah kesempatan baik bagi Umat Katolik untuk mengenal dan menyadari tugas utamanya sebagai pengikut Kristus, yaitu mewartakan Kabar Baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Melalui KEP kita belajar menumbuhkan iman Katolik secara lebih mendalam sehingga kita dapat melaksanakan tugas perutusan masing-masing dengan baik. Kita diajak untuk mewartakan Kabar Baik melalui setiap profesi kita, baik sebagai ibu rumah tangga, karyawan, pengusaha, pedagang, seniman, dll. Bagaimana caranya, akan dijelaskan dan diajarkan saat kita mengikuti KEP.
- Kita akan menerima dan menghayati kabar baik untuk diri kita terlebih dahulu
- Kita akan berelasi lebih intim dengan Tuhan Yesus
- Akan ada perubahan visi, sikap dan perilaku dalam kehidupan kita.
Apa maksud dan tujuan diadakannya KEP?
- Para Uskup sedunia, setelah Konsili Vatikan II (1965) mengharapkan suatu gelombang baru dalam pewartaan Injil, baik di lingkungan Gereja maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu maka pada tahun 1975 diselenggarakan Sinode Uskup sedunia, khusus untuk memikirkan, mendoakan, dan merumuskan tugas pewartaan Injil untuk seluruh Umat Katolik. Hasil Sinode diumumkan oleh Paus Paulus VI melalui Imbauan Apostolik “Pewartaan Injil Pada Jaman Modern” (Evangelii Nuntiandi).
- Di Jakarta KEP dimulai tahun 1986 oleh Pastor L. Sugiri van den Heuvel, SJ. dengan dukungan Mgr. Leo Sukoto SJ., Uskup KAJ pada saat itu. Bersama timnya, beliau menerjemahkan buku panduan penginjilan dari Amerika yang sejak itu diberi nama buku Misi Evangelisasi. Sejak tahun 1988 buku Misi Evangelisasi menjadi buku panduan untuk KEP di seluruh Paroki.
Hasil dari mengikuti KEP apa?
- Dalam hidup, kita bisa mewartakan Kabar Baik kepada sesama melalui sharing iman, perilaku hidup, pikiran dan tutur kata kita yang lebih baik.
- Tanpa dipaksa dan terpaksa kita menjadi mau terlibat aktif dalam pelayanan di gereja dan masyarakat.
- Berkat pertolongan Tuhan, peranan kita menjadi semakin berarti dan semoga menjadi teladan baik bagi keluarga, lingkungan sekitar, dan gereja.
Mengapa KEP diadakan di Gereja St Gregorius Agung?
- Agar iman umat bertumbuh, berbuah dan berdampak.
- Agar kegiatan gereja di Paroki Kutabumi menjadi semakin hidup sehingga semakin banyak umat rindu untuk terlibat dan semakin dikuatkan imannya.
- Menjadi wadah persiapan hidup rohani umat yang lebih seimbang antara: Berdoa, membaca Alkitab, Berkomunitas dan Pelayanan. Dan Yesus Kristus menjadi pusat hidup umat.
- Lebih mengenalkan iman gereja Katolik kepada umat.
- Melalui KEP, peserta bisa mengalami pemulihan, rekonsiliasi dan perubahan dalam hidupnya sehingga menjadi "manusia baru"
- Contoh perubahan hidup umat: dulu menghadiri Misa Kudus hanyalah sekedar rutinitas, maka kini mulai dapat menghayati makna Misa Kudus dan menikmatinya sebagai undangan langsung dari Yesus Kristus bagi setiap Umat-Nya.
- Dulu seorang bapak sangat emosional di jalan raya karena kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas, kini beliau dapat lebih sabar dan tenang dalam berkendara.
- Dan masih banyak lagi perubahan yang terjadi melalui proses yang menakjubkan.
- Diharapkan banyak dari umat gereja St. Gregorius Agung mengalami pembaruan hidup melalui semangat penginjilan dan pengudusan, menjadi suami yang lebih baik, menjadi istri yang lebih baik, memperbaiki hubungan sosial dalam masyarakat, menjadi anggota masyarakat yang lebih baik lagi.
Apa saja yang diajarkan dalam KEP?
Dalam KEP, peserta akan belajar tentang dasar-dasar Kitab Suci, Misi Evangelisasi dan Karya Pewartaan Injil dalam jaman modern
Apakah ikut KEP sama dengan mengikuti katakese seperti Baptis misalnya?
- KEP TIDAK dapat menggantikan proses katekumen karena tujuan KEP adalah mengantar umat untuk bertumbuh dalam iman dan semakin menghayati rahmat baptisnya. Oleh sebab itu hanya orang Katolik yang sudah dibaptis yang boleh mengikuti KEP.
- Evangelisasi bersifat lebih luas dibandingkan dengan katakese. Evangelisasi diperlukan untuk membangkitkan iman seseorang sehingga ia ingin mengenal lebih dalam iman Katolik dalam proses katakese.
- Dengan kata lain, evangelisasi dilakukan pada semua pihak. Pada pihak yang belum mengenal Kristus akan membuat mereka tertarik dan ingin mengenal dan menerima Kristus dalam hidupnya. Dan bagi yang sudah mengenal Kristus akan membawa kembali mereka dalam persekutuan dengan Kristus dan menghidupi persekutuan tersebut.
KEP adalah panggilan
- Mengikuti KEP adalah suatu kebutuhan sekaligus panggilan.
- Banyak Umat yang bertahun-tahun selalu menolak saat diajak mengikuti KEP, namun suatu hari muncul keinginan yang kuat dari dalam dirinya sendiri untuk mendaftarkan diri.
- Banyak juga yang mengatakan mau ikut KEP karena telah melihat perubahan, entah dalam diri pasangannya, orangtuanya, anaknya atau temannya yang telah mengikuti KEP. Sehingga merasa penasaran, ingin tahu apa yang dipelajari dalam KEP ini.
Selamat
mengikuti Kursus Evangelisasi Pribadi
dan
memulai hidup yang baru bersama Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar